Di era kecerdasan buatan (AI), ancaman siber berkembang lebih cepat dari sebelumnya — dan salah satu metode terbaru yang paling menakutkan mungkin adalah sesuatu yang tidak pernah kamu duga: gambar.
Sebuah foto sederhana yang dikirim ke perangkatmu kini bisa menjadi alat serangan siber yang berbahaya. Bagaimana caranya? Melalui teknik canggih yang disebut steganografi, yang kini didukung oleh AI — khususnya menggunakan metode Least Significant Bit (LSB).
Steganografi adalah praktik menyembunyikan informasi di dalam data lain yang tidak mencurigakan. Bayangkan seperti menulis pesan rahasia dengan tinta tak terlihat. Dalam dunia digital, ini adalah seni menyisipkan konten tersembunyi ke dalam file — seperti gambar, video, atau audio — tanpa terlihat ada perubahan pada file tersebut.
Salah satu metode steganografi yang paling populer sekaligus berbahaya adalah LSB steganografi. Teknik ini mengubah bit paling tidak signifikan dari data piksel dalam gambar. Bagian ini adalah elemen gambar digital yang tidak terlihat oleh mata manusia saat diubah, namun bisa membawa data tambahan. Kini, alat berbasis AI dapat mengotomatisasi proses ini dengan presisi yang sangat tinggi.
Dengan bantuan AI, peretas dapat menyuntikkan kode berbahaya langsung ke dalam file gambar. Saat kamu mengunduh gambar tersebut — dari WhatsApp, email, atau media sosial — perangkatmu mungkin secara otomatis memproses atau menjalankan kode tersembunyi itu, tanpa perlu instalasi atau klik apa pun.
Artinya:
Tidak ada tautan mencurigakan
Tidak perlu instalasi aplikasi aneh
Tidak ada interaksi pengguna dengan perangkat target
Hanya sebuah gambar. Namun akibatnya, kamu bisa kehilangan akses ke data pribadi, informasi perbankan, bahkan perangkatmu bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Baru-baru ini, seorang pria di India kehilangan lebih dari Rp40 juta hanya karena mengunduh sebuah gambar dari WhatsApp. Para peretas menggunakan steganografi berbasis AI untuk menyisipkan malware ke dalam gambar tersebut, dan serangan terjadi segera setelah gambar masuk ke perangkat korban.
AI kini mampu:
Secara otomatis membuat malware yang pas dalam data gambar
Menyamarkan kode berbahaya agar tidak terdeteksi oleh sistem keamanan
Mendistribusikan serangan massal yang disesuaikan ke berbagai target di berbagai platform
Ini bukan lagi sekadar peretasan biasa — ini adalah peretasan skala besar yang didorong oleh otomatisasi cerdas.
Saat AI terus membawa kemudahan dalam hidup kita, di sisi lain, ia juga memperkuat senjata para penjahat siber. Penggunaan steganografi LSB dalam malware yang dibuat oleh AI baru permulaan.
Bahkan gambar yang tampaknya tidak berbahaya kini bisa menjadi kuda Troya dalam dunia digital.
Sumber referensi :
1. Implementation of Steganography Modified Least Significant Bit using the Columnar Transposition Cipher and Caesar Cipher Algorithm in Image Insertion
Ingin tahu informasi selengkapnya, silakan kunjungi website kami di:
https://hdnmetatech.com/
https://agus-hermanto.com/
Jangan lupa follow media sosial kami yang lain
Instagram : hdnmetatech
Linkedin : https://www.linkedin.com/company/herdina-metatech-sinergi-corp
Facebook : Herdina Metatech Sinergi Corp